Skip to main content

Apa Jadinya Jika Bumi Tidak Memiliki Bulan?

Yay Bot di sini!, Hmm... ngomong-ngomong ini sudah bulan apa ya?. Ah~ bener, sekarang ini bulan Mei.

Oh iya.....

Kalian tahu enggak kalau revolusi Bulan atau perputaran bulan menglilimeng Bumi pernah dijadikan sebagai sistem penanggalan.

Pastinya sudah tahu dong ya?.

Yup, sistem penanggalan itu sering kita sebut dengan sistem penanggalan Hijriah atau kalender Hijriyah.

Memang sich saat ini sistem penanggalan itu sekarang sudah tidak digunakan lagi (hanya/masih digunakan beberapa kalangan), dan digantikan dengan penanggalan masehi.

Tapi walaupun begitu, Bulan masih tetap menjadi benda yang sangat penting.

Sebut saja salah satu contohnya.....

Bulan walaupun tidak memancarkan sinarnya sendiri, namun tetaplah saja sangat berperan dalam penerangan di malam hari.

...Dan masih banyak lagi tentunya.

Kalau begitu.....

Apa jadinya jika Bumi tidak memiliki Bulan.

Nah~ di topik kali ini kita akan membahasnya, "apa jadinya Bumi tanpa Bulan".

Hmm...

Pertama mungkin kita bahas terlebih dulu mengenai sejarah benda angkasa paling dekat dengan Bumi ini.

Seperti yang sudah kita ketahui, Bulan merupakan satu-satunya satelit alami Bumi. Benda langit yang cukup berpengaruh dalam pencahayaan Bumi di malam hari ini berusia sekitar 4,51 miliar tahun.

.....Yah~ sekitar 60 juta tahun lebih muda dari Tata Surya kita.

Cukup tua juga sich menurut Aku 🙄😂.

Terbentuk dari runtuhan yang muncul sebagai hasil dari tabrakan besar (Massive Collision) antara asteroid besar, yang seukuran planet Mars dan early Earth (Aku nggak ngerti penyebutannya dalam bahasa Indonesia 😵).

...Dan sejak saat itu, yay akhirnya planet kita memiliki Bulan.

Lalu apa jadinya jika kamu bangun keesokan harinya dan tidak ada lagi si bundar yang bersinar ini.

Beberapa hal yang akan terjadi, ada di bawah ini...

Malam Akan menjadi gelap.
Seperti yang Aku sudah katakan di awal, jika bulan sangat membantu dalam penerangan di malam hari.

... Ketika tidak ada Bulan maka bumi akan menjadi gelap.

Walaupun masih ada bintang di langit namun hal itu tidak akan terlalu banyak berpengaruh. Dan kita akan sadar jika bumi benar-benar semakin gelap.

Ketika Bulan Purnama dengan langit yang cerah, hal itu dapat membantu kita dalam penerangan untuk melihat arah.

---Bahkan pada kenyataannya kita hampir dapat membaca dengan cahaya itu.

Dalam momen ini, Bulan 1500 kali lebih terang dibandingkan planet yang dijuluki bintang senja.

Planet kita akan berputar lebih cepat.
Yup.....

Ketika Bumi tidak memiliki Bulan, maka Bumi akan berputar (berotasi) lebih cepat.

Walaupun sebenarnya tidak terlalu banyak sich. Perputaran itu hanya akan meningkatkan panjang hari kita, hanya beberapa mikrodetik pertahunnya.

Hmm...

Memang nggak terlalu banyak, tapi jika Bulan memang tidak ada sejak awal atau dahulu, makan secara hipotesis, Bumi yang berputar lebih cepet selama lebih dari jutaan tahun akan meninggalkan kita dengan Bumi yang hanya mempunyai sekitar 6 jam dalam sehari.

Hampir tidak ada pasang surut
Tekanan gravitasi yang diberikan oleh Bulan menyebabkan arus naik dan turun di pantai dan lautan kita. Hal ini di sebut dengan Lunar Tides.

Tanpa Bulan, kita akan melihat perbedaan besar diantara arus pasang dan arus surut.

Iklim akan menjadi lebih ekstrim.
Bersyukurlah karena planet kita memiliki Bulan...

Karena tanpa Bulan maka iklim di Bumi akan menjadi lebih ekstrim.

Seperti yang Aku katakan sebelumnya, tanpa Bulan maka Bumi akan berputar lebih cepat. Sayangnya hal itu akan berdampak terhadap iklim di bumi.

Bumi akan sedikit miring pada sumbunya karena berputar.

Dalam momen itu Bumi akan miring dari 23.5 derajat pada sumbunya. Kemiringan Bumi akan sedikit bergoyang. Namun karena Bulan, hal itu tidak pernah berada diantara 22 dan 26 derajat.

Tanpa tekanan penyetabil, maka Bumi akan bergoyang lebih banyak karena berputar. Hal itu akan menyebabkan perubahan pada musim kita. Terkadang akan menghasilkan temperatur dan musim yang ekstrim.

Tidak ada lagi gerhana.
Tahu dong ya dengan fenomena alam yang cukup unik ini.

Walaupun sudah beberapa kali terjadi namun fenomena ini masih saja menarik untuk kita amati.

Tapi...

Kalau Bulan tidak ada, maka tidak akan ada juga fenomena Gerhana. Baik Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari. Hal itu karena gerhana (Bulan/Matahari) hanya akan terjadi jika ketiga benda langit itu berada pada satu garis lurus.

🍄🍄🍄

Jadi...

Sudah jelas ya jika si penerang malam ini sangatlah penting bagi Bumi maupun kehidupan kita.

Dan yah~ mungkin kurang lebih begitu aja sich. Umm... I'll see you guys in the next one.

Source : youtu.be/d1W9IC_RsgI

Comments

Popular posts from this blog

Bilingual: Gaya Doang atau Beneran Bikin Otak Lebih Pinter?

...Jadi orang Indonesia emang banyak suka dukanya! Banyak banget dukanya, tapi ada sukanya juga kok (kayaknya). Nah... Salah satu sukanya itu adalah, hampir semua orang bisa ngomong se'enggaknya 2 bahasa loh. Mungkin ini nggak kepikiran buat kalian, "emang apa untungnya bisa ngomong 2 bahasa, toh nggak bakal bikin perut kenyang kan?" Emang bener sih nggak bakal bikin perut kenyang. Tapi bisa ngomong 2 bahasa atau bilingual itu bagus buat otak (meskipun kalo melihat orang2 kita sendiri membuat fakta ini menjadi meragukan). Meskipun begitu... Betul kok, kalo bisa ngomong lebih dari satu bahasa itu bagus buat otak‼️ —Mungkin❓🙄 Tapi apa sih sebenarnya pengaruh bicara dua bahasa ke otak? Ternyata selain bikin kamu keren saat traveling atau nonton film tanpa subtitle 😎—tapi ngomong dua bahasa juga mengubah cara kerja otak. Apa bener secanggih itu? Atau malah bikin bingung sendiri pas lagi nyari kunci yang ternyata ada di kantong? Dari pada bingung, yuk bahas bareng aja dengan...

Kamu Benci Hari Senin? Ini Penjelasannya!

Yay Bot di sini!, Tapi... Hmmft sudah hari Senin aja nich. Entah kenapa dari keseluruhan hari dalam seminggu, cuma hari Senin doang yang terasa paling nggak enak. Entah bikin nggak mood lah, males lah, inilah, itulah..... Yah~ pokoknya dari mulai malamnya sudah kerasa nggak enak aja 💢!. Apa kalian juga merasakan hal yang sama?. Hmm... Tenang!!. Itu bukan bertanda kalau kalian orang yang aneh kok. Malahan itu memang hal yang sangat lumrah. Bahkan sebagian besar orang memang mempunyai kebencian terhadap hari Senin . Lalu kenapa hal ini bisa terjadi?. .....Dan kenapa harus hari Senin, kenapa nggak hari lainnya aja, kan banyak hari lain?. Seperti hari Minggu mungkin?. Umm... sebenarnya ada alasan ilmiahnya lho terhadap kebencian pada hari yang berada di awal Minggu ini. Jadi begini..... Hal itu biasanya disebut dengan sindrom Monday Blues , sebuah perasaan malas berlebih terhadap hari Senin setelah melewati nikmatnya akhir pekan. Kebanyakan orang yang biasanya mera...