...Jadi orang Indonesia emang banyak suka dukanya!
Banyak banget dukanya, tapi ada sukanya juga kok (kayaknya).
Nah...
Salah satu sukanya itu adalah, hampir semua orang bisa ngomong se'enggaknya 2 bahasa loh. Mungkin ini nggak kepikiran buat kalian, "emang apa untungnya bisa ngomong 2 bahasa, toh nggak bakal bikin perut kenyang kan?"
Emang bener sih nggak bakal bikin perut kenyang.
Tapi bisa ngomong 2 bahasa atau bilingual itu bagus buat otak (meskipun kalo melihat orang2 kita sendiri membuat fakta ini menjadi meragukan).
Meskipun begitu...
Betul kok, kalo bisa ngomong lebih dari satu bahasa itu bagus buat otak‼️
—Mungkin❓🙄
Tapi apa sih sebenarnya pengaruh bicara dua bahasa ke otak?
Ternyata selain bikin kamu keren saat traveling atau nonton film tanpa subtitle 😎—tapi ngomong dua bahasa juga mengubah cara kerja otak.
Apa bener secanggih itu? Atau malah bikin bingung sendiri pas lagi nyari kunci yang ternyata ada di kantong? Dari pada bingung, yuk bahas bareng aja dengan gaya santai plus fakta-fakta unik yang bakal bikin kamu makin bangga jadi bilingual! 😎
Tapi sebelum kita bahas lebih dalam, mari kita beri tepuk tangan dulu buat otakmu yang sudah bekerja keras setiap hari. *Clap clap*.
Otak Bilingual: Seperti Memiliki Mode Turbo
Pernah nggak sih kamu ngerasa lebih cepat switch dari bahasa Indonesia ke Inggris (atau bahasa lain) saat lagi ngobrol? Itu sih karena otak bilingual punya kemampuan "code-switching"—alias bisa ganti2 bahasa dengan lancar.
Studi bilang, orang yang biasa bicara dua bahasa punya kontrol kognitif yang lebih baik. Maksudnya, mereka tuh lebih jago dalam hal multitasking, memecahkan masalah, dan bahkan menunda keputusan impulsif.
Jadi, kalau kamu sering bingung mau makan bakso atau burger, mungkin otakmu sedang latihan "Harus pilih yang mana, nih?" dalam dua bahasa sekaligus.
Bikin Otak Awet Muda? Bisa Jadi!
Salah satu fakta keren tentang jadi bilingual itu efek anti-pikun. Penelitian nunjukin kalo orang yang terbiasa menggunakan dua bahasa bisa memperlambat gejala demensia hingga 4-5 tahun dibanding yang cuman ngomong satu bahasa.
Kan lumayan.
Bayangin aja, pas temen-temenmu udah mulai lupa dimana naruh kunci mobil, kamu masih bisa inget di mana kamu naruh kunci, dompet, struk belanja, utang tetangga yang belum dibayar, dll—semua dalam dua bahasa 😎. High five!
Lebih Kreatif dan Lebih Baik dalam Berdebat
Otak bilingual ternyata juga lebih kreatif loh!
Jadi gini...
Karena terbiasa switch antara dua sistem bahasa, mereka tuh lebih mudah menemukan solusi unik dalam berbagai situasi. Plus, mereka juga lebih jago memahami sudut pandang orang lain—alias lebih empati.
Jadi, kalau kamu sering berdebat sama temen, dan kamu menang terus… mungkin itu karena otak bilingual-mu bekerja ekstra. "Sorry not sorry!"
Tapi… Ada Tantangannya Juga
Nggak semua hal berjalan mulus. Kadang, otak bilingual bisa ngalamin "tip of the tongue"—alias lupa kata yang mau diucapkan karena kebanyakan bahasa di kepala. Pernah nggak kamu nyari kata "sendok", tapi yang keluar malah "spoon"?
Yap~ itu salah satu efek sampingnya.
Atau yang lebih parah: campur-aduk grammar. Misalnya, kamu ngomong: "Aku mau nasi goreng satu"—padahal maksudnya "I'll have fried rice, please!".
Otakmu sedang berusaha keras, jafi kasihan dikit.
Bilingual = Superpower?
Jadi, bisa dua bahasa itu kayak punya superpower kecil di otak. Kamu lebih cepet belajar, lebih kreatif, lebih baik dalam mengambil keputusan, dan bahkan bisa menjaga otak tetap tajem sampai tua bangka.
Yang penting...
jangan lupa latihan terus biar skill bahasa makin oke. Nggak harus sempurna—yang penting keep practicing dan jangan takut salah. Lagipula, salah itu bagian dari belajar. Kecuali kalau salah ngomong di depan lawan… itu lain cerita. Oops.
Jadi, buat kamu yang bilingual—bangga dong! Otakmu itu upgraded version. Dan buat yang baru belajar bahasa kedua? Semangat! Suatu hari nanti, otakmu akan berterima kasih.
Percayalah!
Sekian dulu *brain update*-nya. Stay awesome, stay bilingual! 🚀
Comments
Post a Comment